Tips dan trik ini saya rangkum dari blog mbak Endang justtryandtaste.com serta mbak Peni di http://dapuraka.blogspot.com/2012/10/tips-muffin-tinggi-menjulang.html.
Muffinku Tinggi Menjulang!
:: Penulis : Riana Ambarsari
Blognya : dapurchantique ..dan dari NCC (mb. Riana)
Muffin bukan cupcake, tapi quick bread, aliyas Roti Cepat (Roti Tanpa Ragi). Teksturnya agak padat tapi tetap empuk, agak kenyal seperti pancake, yang nota bene juga termasuk golongan quick bread. Gimana caranya bikin muffin yang tinggi menjulang seperti gunung, berpayung cantik seperti jamur? Gak susah, jika kita memahami jurus-jurus kunci menaklukkan muffin, pake resep apapun Insya Allah sukses.
Tidak Perlu Bingung dengan Metode yang Berbeda-bedaAda dua jenis metode yang saya tahu: cara klasik, dan cara Ruri (hi, Rur :) ).
Cara klasik: bahan basah dituang ke bahan kering, aduk perlahan seperlunya saja (hanya sampai adonan basah).
Cara Ruri: Mentega dan air dipanaskan dan dituang ke campuran tepung dalam keadaan panas sambil dimikser. Telur masuk belakangan.
Kedua metode ini sama-sama memuaskan hasilnya, hanya beda sedikit di tekstur. Cara klasik menghasilkan muffin yang lebih crumbly, cara Ruri menghasilkan muffin yang lebih spongy.Lebih enak yang mana? Tergantung selera lah ya..
The dynamic duo: pengembang dan suhu oven
Dua hal ini penting dalam menciptakan gunungan muffin yang cantik itu. Karena itu pastikan pengembang dalam keadaan segar dan bekerja dengan baik (baking powder dan soda kue), dan oven anda harus cukup panas untuk bisa bekerja bersama pengembang.
Panaskan oven pada panas tinggi (200 s/d 220 derajat Celcius) selama 15 menit sebelum mulai memanggang. Suhu bisa disesuaikan lagi setelah muffin masuk ke oven nanti.Jika menggunakan oven listrik, gunakan api atas dan api bawah bersama-sama. Hal ini penting, karena salah satu sebab mengapa muffin terkadang tidak mau menggunung adalah karena ruang di bagian atas muffin tidak sepanas suhu di bagian bawahnya. Karena itu, pastikan oven rata panasnya.
Tidak pakai bantingan Loyang tidak perlu dibanting. Jika pada sponge cake loyang perlu dibanting sebelum masuk ke oven (untuk mengeluarkan udara berlebih dan meratakan udara dalam adonan), tidak demikian halnya dengan muffin. Adonan muffin tidak memerlukan banting-membanting, ia bahkan gak suka dibanting! Bahkan sebaliknya, adonan perlu menggunung di tengah.
Tumpuk adonan di tengahCara paling cepat dan gampang melakukan ini adalah menggunakan plastik segitiga (piping bag), atau kalau tidak ada, anda bisa menggunakan sekop es krim atau dua buah sendok (thanks, Liz).
Jatuhkan adonan di tengah lubang cetakan dan biarkan adonan menyebar sendiri.
Adonan yang dibuat dengan cara klasik akan mudah menggunung di tengah, sementara adonan yang dibuat dengan cara Ruri akan segera menyebar rata. Ini wajar, gak usah khawatir. Selama kita tetap menuangnya di tengah lubang, muffinnya akan cantik kok.
Isi cetakan sampai penuh, atau minimal 3/4 penuhMuffin membutuhkan semua adonannya untuk naik tinggi. Jangan takut adonan akan tumpah.
Jika oven anda cukup panas, adonan di pinggir lubang akan sudah matang dan mengeras dan menjadi pagar yang kokoh ketika bagian tengah adonan mulai naik, memaksa adonan untuk menerobos ke atas, dan bukan ke pinggir.
Bahkan, jika anda punya sisa adonan, misalnya kira-kira 1 cangkir lagi, gunakan untuk menambah sedikit adonan ke dalam masing-masing lubang. Sekali lagi, jatuhkan adonan di tengah lubang.
Duh, panasnya!Pada saat mencapai tahap ini, oven seharusnya sudah betul-betul sangat panas, baik bagian atas maupun bawah.
Nah, sekarang letakkan loyang di bagian tengah oven dan pasang suhu oven sesuai resep.
Ingat aturan dasar ini:
semakin kecil muffin, semakin cepat waktu memanggangnya, karena itu suhu harus semakin tinggi.
Semakin besar muffin, semakin lama waktu memanggangnya, karena itu suhu harus semakin rendah.
Angka keramat saya adalah 200 derajat Celcius selama 15 menit untuk muffin kecil, dan 180 derajat Celcius selama 20 menit untuk muffin besar. Kenali oven dengan baik, sehingga kita tau apa yang harus dilakukan.
Lihat dia naikPeriksa muffin kira-kira 2-3 menit sebelum waktu selesai dan saksikan dia naik tinggi, tinggi sekali! Keluarkan dari oven, lakukan tes tusuk. Jangan terlalu lama memanggang, muffin akan kering teksturnya. Biarkan sebentar di atas rak sampai cukup hangat untuk dikeluarkan dari loyang. Dinginkan muffin di atas rak.Jika ingin disimpan, bungkus rapat masing-masing muffin dengan plastik lengket supaya tetap fresh, atau dalam wadah kedap udara lainnya (kantong ziploc will do). Tahan 2-3 hari di suhu ruang, 2-3 bulan di dalam freezer. Hangatkan dalam oven atau kukusan (atau magic jar) sebelum dihidangkan kembali. Sebaiknya tidak menyimpan muffin dalam kulkas, karena akan cenderung mengeras dan kering teksturnya.
Nah yang ini dari blog nya mbak Endang http://www.justtryandtaste.com/2010/12/tips-membuat-muffin.html
Tips membuat muffin:
- Aturan pertama adalah jangan mengaduk adonan terlalu berlebihan. Terlalu banyak mengaduk akan membuat muffin keras dan bantat. Aduk seperlunya hanya agar adonan basah, jadi jika masih ada gumpalan kecil biarkan saja. Adonan muffin memang bukan adonan yang harus bebas gumpalan. Kalau tips dari mbak Tintin Rayner, aduk di bawah 10x ya.
- Ketika mempersiapkan bahan-bahan kue, pisahkan bahan-bahan kering dengan bahan basah dalam mangkuk terpisah. Campur rata bahan-bahan kering dan kocok bahan-bahan basah baru kemudian gabungkan bahan kering dengan bahan basah dan aduk perlahan sebentar saja.
- Jika anda bingung resep mana yang akan anda pilih, ingat-ingat saja bahwa jika banyak mengandung mentega maka muffin akan berakhir mirip cake dan jika kurang mentega maka muffin akan seperti roti.
- Ukur bahan-bahan dengan tepat, gunakan pisau untuk meratakan permukaan sendok atau mangkuk ukur. Ayak tepung dan bahan kering sebelum digunakan dan pastikan baking powder dan baking soda yang anda gunakan masih fresh karena ini sangat menentukan apakah kue anda akan mengembang dengan baik.
- Jika anda menggunakan buah-buah kering dan kacang sebagai campuran, tambahkan jika adonan telah tercampur. Trik agar buah-buah kering dan kacang yang anda gunakan bisa menyebar dengan baik pada seluruh kue sama seperti ketika membuat cake buah. Taburi seluruh permukaan buah kering dan kacang dengan tepung sebelum di campur ke dalam adonan, kemudian aduk seperlunya saja. Apakah adonan yang terbentuk masih kental dan bergumpal? Yup, memang adonan seperti itulah yang anda butuhkan.
- Jangan mengisi cetakan dengan adonan hingga penuh, isi 3/4 cetakan saja. Ini akan membuat permukaan muffin anda ketika dipanggang membulat dengan cantik bukan flat atau bahkan meluber keluar hingga menjadi seperti makhluk rawa. Gunakan sendok es krim untuk memasukkan adonan ke cetakan sehingga ukuran masing-masing muffin sama. Jika masih ada adonan tersisa menunggu giliran dipanggang, tutup permukaan mangkuk dengan plastik wrap atau kain bersih dan masukkan dulu ke kulkas.
- Jika anda menggunakan cetakan muffin, pastikan permukaannya diolesi dengan mentega dan tepung sebelum dituangkan adonan, agar adonan bergerak dengan mudah ketika mengembang. Kalau menggunakan kertas cup, saya biasanya merangkapnya dua lembar. Setelah kue matang, kertas cup terluar yang kotor terkena adonan saya lepas sehingga kertas pembungkus muffin terlihat tetap bersih.
- Pada saat anda memanggang menggunakan cetakan muffin dan masih ada cetakan yang kosong atau tidak terisi semua maka isi saja cetakan kosong tersebut dengan air 1/2 penuh. Trik ini dipercaya akan membuat muffin lebih moist dan menjaga permukaan cetakan tidak rusak. Beberapa bahkan menyarankan agar menyisakan satu cetakan untuk diisi dengan air pada saat memanggang. Tips ini belum saya coba.
- Sebelum membuat adonan, panaskan oven terlebih dahulu untuk memastikan suhu telah ideal untuk memanggang. Letakkan rak di tengah oven.
- Muffin dikatakan telah matang jika permukaannya telah berwarna kuning keemasan dan ketika disentuh terasa sedikit keras. Jika anda memasukkan lidi ke tengah kue maka tidak ada adonan yang menempel di lidi.
- Ketika muffin telah matang, keluarkan dari oven dan biarkan di dalam cetakan selama beberapa menit sebelum melepasnya dari cetakan. Ini untuk mencegah muffin pecah atau terbelah. Letakkan loyang cetakan di atas lap basah agar muffin mudah dilepaskan dari cetakan dan tidak lengket di dasar loyang. Jaga agar jangan terlalu lama membiarkan muffin dalam loyang, 5 menit adalah waktu yang paling pas, lebih lama lagi maka kue akan menjadi lembab.
- Muffin paling lezat jika disantap begitu selesai di buat tetapi bisa juga disimpan dalam wadah rapat di dalam freezer hingga 2 bulan. Jika akan disantap, keluarkan dari freezer, biarkan dalam wadahnya di suhu ruang hingga muffin lembut kembali
- Semoga tips diatas berguna, selamat mencoba.
Sources:
Tipnut.com, 10 Tips for Baking Muffins
All Recipes.com, Making Muffins