Pagi semua. Yeay sudah hari Rebo, sebentar lagi weeked
*mental kuli banget* 💤
Tidak terasa ya, sekarang sudah memasuki
pertengahan bulan September, which means this is H-11m. Yeah, h-11 bulan lagi
ini hari besar saya dan dia *sipu malu*. Well, kalau ditanya persiapan pernikahannya sudah selesai apa
saja, ya masih tetap seperti bulan yang lalu, belum ada banyak persiapan.
Progres sih sudah ada lah, daripada bulan kemarin. Paling tidak bulan ini kami
sudah punya tanggal hari besarnya, baik akad dan resepsi, dan mama juga sudah
DP gedungnya. Apa nama gedungnya? Hehehe… rahasia dulu yaa. Nanti saya posting
bersama dengan rekapan ongkos totalnya. Jadi biar lengkap.
Sekarang mulai pesen-pesen bahan souvenir. Insya Alloh
bener-bener mau buat souvenirnya sendiri, jahitan sendiri, lumayan ngirit
banget lhoh. Murah pula. Jenis barangnya saya keep dulu yaa. Nanti kalau sudah
jadi pasti saya pamer deh. Kenapa pilih barang ini? Hmm..selain ngirit sebagai
alasan utama, saya juga berpikir bahwa barang ini jarang saya temui di
kondangan mana pun. Unik! Yap exactly. Saya pernah membaca sebuah blog yang
menyarankan untuk memberikan souvenir yang simple, kecil, mudah dibawa, secara
kan tamu pas kondangan ituh kan lebih sibuk makan dan foto-foto. Jadi
seringkali souvenirnya malah keleleran, ketinggalan di meja, lupa ga kebawa
pulang deh *pengalaman pribadi*. Beberapa acara mengakali fenomena ini dengan
cara memberikan souvenir di akhir acara, dengan cara menukarkan kertas kecil
sebagai tiketnya. Bagi saya cara ini tetap rempong karena tamu juga harus sibuk
menyimpan kertas kecilnya. Beberapa pasti ada yang hilang atau malah langsung
pulang lupa tidak menukar dengan souvenir. Tidak terasa lumayan banyak juga ini
pembelaan atas souvenir pilihan saya *grin*.
Anyway, saya merasa
bahwa saya akan merasa lebih puas bila saya banyak terlibat di acara sakral
saya, meskipun dalam hal-hal kecil. Meskipun ada pilihan souvenir murah sekali
di luar sana (saya lihat souvenir di luar mulai dari rentang harga beberapa
ratus rupiah hingga puluhan ribu), saya tetap merasa bahwa karya saya akan jadi
the best *pede selangit* 😎.
Well, segini dulu ya cerita prepare saya. Sudah jam setengah empat.
Siap-siap tenggo. Hihihi
No comments:
Post a Comment