Wednesday, September 17, 2014

Wedding preparation H-11m



Pagi semua. Yeay sudah hari Rebo, sebentar lagi weeked *mental kuli banget*  💤
Tidak terasa ya, sekarang sudah memasuki pertengahan bulan September, which means this is H-11m. Yeah, h-11 bulan lagi ini hari besar saya dan dia *sipu malu*. Well, kalau ditanya persiapan pernikahannya sudah selesai apa saja, ya masih tetap seperti bulan yang lalu, belum ada banyak persiapan. Progres sih sudah ada lah, daripada bulan kemarin. Paling tidak bulan ini kami sudah punya tanggal hari besarnya, baik akad dan resepsi, dan mama juga sudah DP gedungnya. Apa nama gedungnya? Hehehe… rahasia dulu yaa. Nanti saya posting bersama dengan rekapan ongkos totalnya. Jadi biar lengkap.
 
Sekarang mulai pesen-pesen bahan souvenir. Insya Alloh bener-bener mau buat souvenirnya sendiri, jahitan sendiri, lumayan ngirit banget lhoh. Murah pula. Jenis barangnya saya keep dulu yaa. Nanti kalau sudah jadi pasti saya pamer deh. Kenapa pilih barang ini? Hmm..selain ngirit sebagai alasan utama, saya juga berpikir bahwa barang ini jarang saya temui di kondangan mana pun. Unik! Yap exactly. Saya pernah membaca sebuah blog yang menyarankan untuk memberikan souvenir yang simple, kecil, mudah dibawa, secara kan tamu pas kondangan ituh kan lebih sibuk makan dan foto-foto. Jadi seringkali souvenirnya malah keleleran, ketinggalan di meja, lupa ga kebawa pulang deh *pengalaman pribadi*. Beberapa acara mengakali fenomena ini dengan cara memberikan souvenir di akhir acara, dengan cara menukarkan kertas kecil sebagai tiketnya. Bagi saya cara ini tetap rempong karena tamu juga harus sibuk menyimpan kertas kecilnya. Beberapa pasti ada yang hilang atau malah langsung pulang lupa tidak menukar dengan souvenir. Tidak terasa lumayan banyak juga ini pembelaan atas souvenir pilihan saya *grin*. 

Anyway, saya  merasa bahwa saya akan merasa lebih puas bila saya banyak terlibat di acara sakral saya, meskipun dalam hal-hal kecil. Meskipun ada pilihan souvenir murah sekali di luar sana (saya lihat souvenir di luar mulai dari rentang harga beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu), saya tetap merasa bahwa karya saya akan jadi the best *pede selangit* 😎.

Well, segini dulu ya cerita prepare saya. Sudah jam setengah empat. Siap-siap tenggo. Hihihi

No comments:

Post a Comment